Pertempuran Laut Ini tak Boleh Dilupakan, Ini Pesan Yos Sudarso Sebelum Tenggelam

- Minggu, 29 Januari 2023 | 21:26 WIB
Setelah terlibat pertempuran tak berimbang  kri mavan tutul akhirnya tenggelam/foto ilistrasi tanhkap layar dari ,kanal youtube @ tni angkatan laut
Setelah terlibat pertempuran tak berimbang kri mavan tutul akhirnya tenggelam/foto ilistrasi tanhkap layar dari ,kanal youtube @ tni angkatan laut

SABAKOTA.ID - MENGUTIP  kanal youtube @album sejarah indonesia, sebelumnya Kolonel Laut Sudomo telah menawarkan agar Komodor Yos Sudarso tetap berada di KRI Harimau.

Tapi, Komodor Yos Sudarso tetap dalam pendiriannya untuk memilih KRI Macan Tutul.

Kemudian tepat pukul 17.00, kapal-kapal motor torpedo mulai bertolak dari Pulau Ujir menuju Kaimana. Mereka berkonvoi menerjang ombak menuju Irian Barat.

Baca Juga: Ancaman Ferry Irawan Ditanggapi Enteng Athalla Naufal

Kisah kepahlawanan ini dimulai sekira pukul 09.00 pagi, tepatnya tanggal 15 Januari 1962. Kala itu di atas kapal komando KRI Multatuli, tengah berlangsung pengarahan menjelang keberangkatan armada menuju Irian Barat (sekarang Papua).

Pengarahan dipimpin oleh Kolonel Laut Sudomo yang bertugas sebagai perwira pelaksana operasi. Sementara Komodor Yos Sudarso memilih sendiri kapal yang ditumpanginya, yaitu KRI Macan Tutul.

Baca Juga: 5 Tanda Sembuh dari Demam Berdarah yang Perlu Diperhatikan

Namun saat di tengah lautan Arafuru yang dalam, tiba-tiba iring-iringan kapal tersebut terpergok oleh pesawat Neptune milik Belanda. Tak ayal mereka pun langsung menghadang
Armada AL Indonesia ini.

Atas instruksi Komodor Yos Sudarso, KRI Macan Tutul terus melaju dan memberikan perlawanan sengit. Sementara dua kapal lainnya, punya kesempatan putar haluan untuk segera mundur.

Baca Juga: Mantan Walikota Ditangkap Polisi Karena Terlibat Perampokan di Rumah Dinas Walikota Blitar

Menjelang malam, KRI Macan Tutul mencoba menghadapi gempuran dari dua pesawat Neptune dan dua kapal penghancur (destroyer) Belanda.

Pertempuran tak seimbang pun terjadi, KRI Macan Tutul terkepung dalam pertempuran satu lawan empat itu. Puncaknya, sekira pukul 22.30, KRI Macan Tutul mendapat tembakan berat dari sepasang destroyer Belanda, yakni Evertseen dan Kortenaer.

Dalam kondisi terdesak, Yos Sudarso segera meraih Radio Telefoni (RTF) dan meneriakan komando terakhir-nya: "Kobarkan semangat pertempuran! RI Macan Tutul tenggelam dalam pertempuran di laut secara "gentlemen and brave".**

Editor: Sarwanto Priadi

Sumber: YouTube Album Sejarah Indonesia

Tags

Terkini

Ini Tips Agar Kopor Jemaah Haji Tidak Tertukar

Sabtu, 27 Mei 2023 | 05:46 WIB
X