SABAKOTA.ID - Erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai sekarang belum selesai.
Aktifitas Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran masih terjadi. Oleh sebab itu, gunung paling aktif di indonesia itu berstatus Level III atau siaga.
Kepala Badan Geologi kemeterian ESDM Sugeng Mujiyanto terus memberikan himbauan kepada warga agar menjauh 7 km.
Baca Juga: AG Segera Disidang, Kejari Jaksel Siapkan 7 JPU
Menurut Sugeng, potensi bahaya hingga saat ini berupa guguran lava dan awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi itu.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km," terang Sugeng melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/3/2023).
Baca Juga: Ribuan Umat Hindu Jateng dan DIY Ikuti Upacara Tawur Agung Kasanga di Candi Prambanan
Selanjutnya dikatakan pula bahwa pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km," lanjutnya.
Baca Juga: PDI Perjuangan Paling Top, PPP dan PAN Terancam Tereliminasi
Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif bisa menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Warga diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," tuturnya menegaskan.
Sugeng juga mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Selain itu, juga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.**