SABAKOTA.ID - Anak tantrum di ruang publik seringkali menjadi tantangan bagi orang tua. Namun, ternyata ada sisi positif dari tantrum yang perlu diketahui oleh orang tua.
Meskipun memerlukan strategi untuk membantu anak mengontrol emosinya, tantrum justru menandai kesehatan emosional anak. Beberapa ahli memberikan informasi mengenai tanda kesehatan emosional anak yang diekspresikan lewat tantrum.
Menangis adalah proses melepaskan stres dan dapat menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kesejahteraan emosional anak, asalkan ada orang yang dicintai di sampingnya.
Baca Juga: 6 Teknologi Terbaru yang Akan Meledak di Tahun 2023
Setelah anak tantrum, perlu diperhatikan oleh orang tua agar tidak mengganggu prosesnya hingga anak-anak selesai merilis perasaan mereka. Menurut Deborah MacNamara, menangis bukanlah luka tetapi proses menjadi tidak terluka.
Menangis juga dapat membantu anak untuk belajar. Tantrum adalah cara anak untuk berjuang dan mengekspresikan frustasi, sehingga membantu menjernihkan pikiran dan mempelajari sesuatu yang baru.
Menurut penelitian, agar pembelajaran berlangsung, seorang anak harus bahagia dan santai, dan mengekspresikan kekecewaan emosional adalah bagian dari proses ini.
Baca Juga: Penembakan Membabi Buta di Gereja Hamburg, 6 Orang Tewas dan 7 Terluka
Tidur lebih nyenyak dapat terjadi apabila anak dapat mengekspresikan perasaannya melalui tantrum. Semakin dilarang, semakin anak memendam perasaannya, sehingga meluap saat otaknya butuh istirahat.
Artinya, anak sering terbangun dalam tidurnya bisa disebabkan stres yang terpendam atau mencoba memproses sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka.
Ketika orang tua melarang aktivitas yang diingini anak, atau berkata ‘tidak’, itu dapat memberi anak batasan tentang perilaku yang bisa diterima dan tidak bisa diterima. Namun, diperlukan ukuran pas untuk mengatakan ‘tidak’ supaya tidak menekan segi emosional anak.
Baca Juga: Inovasi Desain Produk Jadi Tantangan Industri Furnitur Indonesia
Mengekspresikan perasaan adalah tanda anak merasa aman. Tantrum bisa dipicu berbagai alasan, namun, yang lebih esensial adalah cinta dan koneksi antara orang tua dan anaknya.