SABAKOTA.ID - Ibadah puasa tidak hanya memiliki ketentuan hukum yang menentukan sah tidaknya, tetapi juga memiliki adab tertentu yang berpengaruh terhadap pahala yang diterima oleh seseorang.
Artinya adab berpuasa sangat penting untuk diperhatikan karena menentukan kualitas ibadah ini di hadapan Allah subhanu wa’taala sebagaimana nasihat Imam al Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 439), sebagai berikut:
آدَابُ الصِّيَامِ: طَيِّبُ اْلغِذاَءِ، وَتَرْكُ اْلمِرَاءِ، وَمُجَانَبَةُ اْلغِيْبَةِ، وَرَفْضُ اْلكَذِبِ، وَتَرْكُ اْلآذَى ، وَصَوْنُ اْلجَوَارِحِ عَنِ اْلقَبَائِحِ
Artinya: “Adab berpuasa, yakni: mengonsumsi makanan yang baik, menghindari perselisihan, menjauhi ghibah (menggunjing orag lain), menolak dusta, tidak menyakiti orang lain, menjaga anggota badan dari segala perbuatan buruk.”
Baca Juga: Tradisi Dug Deran Semarang Awali Bulan Suci Ramdan
Adapun keenam adab sebagaimana disebutkan di atas akan diuraikan satu per satu berikut ini:
Pertama, mengonsumsi makanan yang baik. Selama berpuasa, khususnya di bulan Ramadhan, makanan yang sebaiknya kita konsumsi adalah makanan yang baik atau halalan thayyiba.
Makanan yang baik tidak identik dengan makanan yang lezat atau mahal, tetapi adalah makanan yang baik bagi kesehatan dan tentu saja juga halal secara syarí. Beberapa makanan dikenal sangat lezat seperti cumi-cumi, rempelo, hati, otak dan sebagainya. Tetapi semua makanan ini mengandung protein sangat tinggi yang dalam jangka pendek atau panjang bisa merugikan kesehatan khususnya bagi mereka yang telah mengidap kelesterol tinggi.
Baca Juga: Makan Sahur Itu Berkah, Berikut Doa Rasulullah SAW Saat Makan Sahur
Beberapa makanan yang baik kita konsumsi selama Ramadhan, disamping makanan pokok seperti nasi atau lainnya, adalah kurma, madu, sayuran, daging, ikan, dan lain sebagainya.
Intinya adalah makanan yang secara kesehatan baik untuk dikonsumsi dan juga halal secara syarí. Syukur-syukur makanan itu ada tuntunannya di dalam agama baik berdasarkan Al-Qur’an atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti madu dan kurma sebagaimana telah disebutkan di atas.
Baca Juga: Buah Kurma, Baik Disantap saat Berbuka Puasa. Berikut Manfaat Kesehatan Mengkonsumsi Kurma
Kedua, menghindari perselisihan. Pertengkaran atau perselisihan bisa terjadi kapan saja. Tetapi orang-orang berpuasa sangat dianjurkan menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan tidak melakukan pertengkaran.
Untuk itu diperlukan kesadaran penuh untuk menahan diri dari emosi yang dapat menjurus pada pertengkaran. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang dirawayatkan oleh Bukhari berikut ini: