SABAKOTA.ID JAKARTA - Masyarakat Indonesia secara umum sudah mengetahui bahwa disamping perayaan Hari Raya Imlek sebagai perayaan tahun baru China, ada juga sebuah perayaan yang menjadi tradisi masyarakat China setelah Imlek.
Perayaan yang dimaksud itu adalah perayaan Cap Go Meh. Menurut sejarah, perayaan Cap Go Meh telah dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan China, dan akhirnya sampai juga di wilayah Indonesia.
Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Baca Juga: 7 Wisata Religi Terpopuler di Jawa Timur, Nomor 6 Ada Hubungannya Dengan Cirebon
Beberapa sumber ada yang menyebut bahwa perayaan Cap Go Meh bertujuan untuk menghormati dewa tertinggi di Dinasti Han.
Jika biasanya orang Tionghoa akan datang ke Klenteng atau Vihara untuk berdoa pada saat Imlek, maka pada saat Cap Go Meh mereka akan mengadakan pertunjukan atau atraksi barongsai atau lampion.
Tarian barongsai selalui dipertunjukkan di setiap acara penting, terutama Cap Go Meh, karena dipercaya bisa menghalau setan dan sebagai perwujudan doa agar mendapat keberuntungan serta keselamatan.
Baca Juga: 5 Kecamatan di Majalengka Ini Penghasil Wanita Cantik, Ada Silsilah Kerajaan
Selain atraksi barangsai, saat Cap Go Meh, biasanya diadakan festival pada malam hari dan sangat identik dengan upacara pelepasan lentera ke udara, sehingga Cap Go Meh dikenal juga sebagai perayaan lampion.
Artikel Terkait
Umat Konghucu Lakukan Ritual Pao Oen di Kelenteng Tien Kok Sie Kota Solo Jelang Tahun Baru Imlek
Ternyata Pernak-pernik Imlek Tidak Hanya Lampion. Apa Saja Lainnya?
Jelang Perayaan Imlek, Warga Tionghoa Lakukan Ritual Ayak Abu
Pemerintah Tetapkan 23 Januari 2023 sebagai Hari Cuti Bersama Terkait Hari Raya Imlek
Makna Filosofis Di Balik Warna Merah dan Kuning Emas pada Perayaan Imlek
Perayaan Imlek di Indonesia Pernah Dilarang. Berikut Peran Presiden RI terhadap Imlek
Ganjar Pranowo Kunjungi Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede, Warga Berebut Salaman dan Berfoto